Sunday, 2 March 2014

Mesjid Tua Tompong Bukti Masuknya Islam Di Kab.Bantaeng

Mesjid tompong yang terletak di kelurahan letta, kecamatan Bantaeng, merupakan Mesjid tertua di kabupaten Bantaeng. Mesjid yang panjangnya 31 meter, lebar 21 meter, dibangun pada tahun 1885. Awalnya hanya sebuah langgar, namun pada tahun 1887, raja Bantaeng karaeng panawang, bersama adat 12 atau perangkat pemerintahan dijaman itu. Dibantu seorang dermawan asal kota wajo yang bernama haji labandu wajo, menGubah mushollah ini menjadi Mesjid. Haji labandu, mendatangkan arsitek, yang bernama lapangewa dari kabupaten bone. Di dalam Mesjid terdapat mimbar yang dibuat di singapura, selain mimbar, juga terdapat 2 buah al-qur’an yang ditulis tangan, dan 2 tatakan membaca al-qur’an, corong untuk adzan, beduk, serta lemari tua. Semua benda yang berusia 124 tahun ini masih terawat dengan baik. Sejak didirikan, Mesjid tompong tidak menggunakan kayu, akan tetapi sudah menggunakan tiang beton, 4 tiang ini bermakna. 4 kalifah sahabat raSuLullah muhammad salallahu alaiwasallam, dalam menyebar agama islam. 5 pintu menandakan, 5 rukun islam, dan 6 jendela yang berarti, 6 rukun iman. Akan tetapi salah 1 jendela yang terdapat di sisi kanan depan, tidak memiliki kayu tengah. Jendela ini khusus digunakan sebagai jalan masuk adat 12 jika mereka terlambat shalat berjamaah. Dipuncak Mesjid tidak terlihat kubah, akan tetapi terdapat guci mangkok, jaman dinasti ming. Selain digunakan sebagai tempat penyebaran agama islam di Bantaeng. Mesjid tompong juga digunakan sebagai tempat diskusi antara raja dan adat 12, dalam membicarakan keperluan dan mengambil keputusan untuk, rakyat Bantaeng kala itu.

No comments:

Post a Comment